Senin, 19 Mei 2014

Pementasan Parade Teater Muda Bali Utara tanggal 6 Juni 2014 (1)


Oleh : TEATER KAMPUS SERIBU JENDELA
Judul Naskah: PETANG di TAMAN
Karya: Iwan Simatupang



Sinopsis Naskah:
Pada parade teater muda Bali Utara ini, Teater Kampus Seribu Jendela akan membawakan naskah drama dari Iwan Simatupang yang berjudul ”Petang di Taman”. Naskah ini adalah salah satu naskah Iwan Simatupang, yang menurut kami penuh makna. Menurut kami Iwan Simatupang adalah salah satu penulis yang penuh simbolis. Seperti  naskah ”Petang di Taman” ini, menurut kami naskah ini penuh simbolis yang menggambarkan bagaimana problematika yang dihadapi oleh manusia. Seperti halnya dari segi judulnya yakni ”Petang di Taman”, kami bertanya-tanya kenapa Iwan Simatupang menggunakan taman sebagai latarnya, juga kenapa menggunakan petang untuk suasananya. Kami kira Iwan Simatupang tidak semata-mata menggunakan kalimat itu tanpa ada penyimbolisasian yang dia lakukan terhadap problematika manusia. ”Petang di Taman” menceritakan tentang suasana di taman yang mana taman itu sendiri adalah tempat umum untuk menenangkan diri dari masalah yang dihadapi oleh para tokoh. Namun, ketika semua orang memiliki masalah bertemu dengan orang yang memiliki masalah pula, maka gejolak emosi akan muncul seperti yang terjadi di naskah ini. Tokoh-tokoh yang ada dalam naskah ini adalah Orang tua (OT), Lelaki Separuh Baya (LSB), Penjual Balon (PB), Wanita (W), Pemuda (Pe), Pemudi (Pi). Cerita dimulai di sebuah taman di salah satu kota, orang tua dan lelaki separuh baya saling duduk di kursi yang sama. Tiba-tiba interaksi terjadi ketika si lelaki separuh baya mengatakan hari ini akan hujan. Orang tua itu tidak sependapat dengan si lelaki separuh baya ini dan perbedaan pendapat terjadi. Kemudian, datang seorang penjual balon di hadapan kedua orang itu. Kedua orang itu mempersilakan penjual balon untuk duduk di kursi yang mereka tempati. Tapi, tiba-tiba angin berhembus kencang membuat balon-balon terbang. Penjual balon sedih akan kejadian itu, tapi salah satu balon dapat di ambil oleh orang tua. Bukannya mengembalikan, orang tua itu malah asyik sendri dengan balon itu. Setelah itu datanglah seorang wanita dengan anaknya. Masalah pun terjadi di sini, ketika wanita mencurigai penjual balon adalah orang yang pernah menelantarkannya dan anaknya. Tapi, yang sebenarnya terjadi adalah bukan si penjual balon yang melakukan hal seperti itu terhadap wanita itu. Akhirnya mereka kembali akur. Wanita dan penjual balon pun pergi meninggalkan lelaki dan orang tua. Hingga orang tua pun meninggalkan si lelaki sendirian di taman.

Biografi Teater :
Teater Kampus Seribu Jendela  telah lama berdiri sampai tidak ada yang mengetahui pasti kapan berdirinya teater ini. Teater Kampus Seribu jendela merupakan unit kegiatan mahasiswa (UKM) Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Bali. UKM Teater adalah UKM paling tua di Undiksha setelah UKM MENWA. UKM Teater menjadi wadah apresiasi mahasiswa Undiksha yang secara langsung mencintai teater dan ingin berproses lebih jauh lagi mengenai teater. Teater kampus ini rutin mengadakan maupun mengikuti kegiatan sastra dan teater serta menjuarai beberapa perlombaan baik tingkat kabupaten, provinsi, maupun nasional. UKM Teater Kampus Seribu Jendela merupakan perintis kegiatan Parade Teater Muda Bali Utara 2014.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Info Terbaru Parade Teater Muda Bali Utara

SALAM BUDAYA! SAKSIKAN PARADE TEATER MUDA BALI UTARA 4-7 JUNI 2014 di Wantilan Kampus Bawah Undiksha Singaraja-Bali (Jl. Ahmad Yani No....